TUMBUHAN MONOCOTYLEDONAE DAN DICOTYLEDONAE
Dalam pembelajaran biologi berkaitan dengan cara
mencari tahu dan memahami tentang alam sekitar secara sistematis, sehingga ilmu
biologi bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta konsep,
penemuan pendidikan biologi diharapkan dapat menjadi wahana bagi siswa untuk
mempelajari dirinya sendiri dan alam sekitar beserta isinya yang terdiri dari
dua macam yaitu makhluk hidup (biotik) dan makhluk tidak hidup (abiotik) antara
lain misanya tumbuhan seperti dikotil (Bambang, 1998) Hampir setiap jenis
lansekap, kebanyakan tumbuhan yang kita lihat adalah tumbuh-tumbuhan berbiji,
yang disebut demikian karena tumbuhan jenis ini berbiak silang dengan memakai
biji.
Tumbuhan seperti di atas tidak hanya termasuk pembawa
biji tetapi juga termasuk paku yang sebenarnya tidak berbiji. Taksonomi
Tumbuhan Tinggi merupakan salah satu cabang biologi yang mempelajari tentang
tumbuhan dan proses metabolisme yang terjadi di dalam tubuh-tumbuhan yang
menyebabkan tumbuhan tersebut dapat hidup atau mati serta berkembang.
Dengan mempelajari taksonomi tumbuhan, kita
dapat membedakan berbebagai jenis tumbuhan yang termasuk tumbuhan tingkat
rendah dan tumbuhan tinggkat tinggi. Pada dasarnya gejala di tampakkan
oleh tumbuhan dapat di terang berdasarkan prinsip-prinsip kimia dan fisika,
beberapa proses metabolisme tubuh dapat dijelaskan secara rinci tentang
prinsip-prinsip kimia dan fisika yang terlibat di mana penjelasan ini telah
dapat diterima oleh para ahli fisiologi tumbuan dengan tampa keraguaan.
Dalam kehidupan sehari-hari tumbahan berbiji
lebih banyak dikenal dibandingkan dengan tumbuhan lainnya. Pengenalaln terhadap
kelompok tumbuhan berbiji ini lebih mudah, karena nilai manfaat telah diberikan
oleh tumbuhan ini kepada manusia. Selain karena penggunaannya, tumbuhan ini
mudah dikenali karena memiliki bunga dan biji.
Tumbuhan biji memiliki bunga sejati sebagai organ
perkembangbiakan, sehingga sering disebut pula anthophyta. Kelompok tumbuhana
ini juga sering disebut spermatohyta karena memiliki biji. Istilah lain yang
digunakan untuk menyebut tumbuhan ini adalah phanerogamae karena memiliki alat
perkawinan yang jelas. Beberapa tumbuhan biji memiliki bunga dengan bentuk dan
warna yang beranekaragam.
Tumbuhan biji memiliki keanekaragaman yang tinggi.
Keanekargaman ini tampak dari antara lain ada tidak bunga biji. Berdasarkan
keadaan bijinya, tumbuhan biji d kelompokkan menjadi tumbuhan biji terbuka (
Gymnospermae) dan tumbuhan biji tertutup (Angiospermae)
Tumbuhan Berbiji ( Dicotil )
A. Tinjauan Umum Tentang Angiospermae
Angiospermae, tumbuhan yang tergolong dalam anak
divisi ini berupa pohon-pepohonan, semak-semak maupun terna dengan batang yang
bercabang monopodial atau simpodial. Berkas pengangkutan kolateral terbuka atau
tertutup. Ada pula yang bokolateral, dalam akar selalu radikal. Dalam xilem
selalu terdapat trakea dan trakeida.
Batang dapat menunjukkan penebalan sekunder oleh
karena aktivitas suatu jaringan yang melingkar. Kambium batang berserta daun
amat bermacam-macam bentuk dan susunannya.
B. Klasifikasi Angiospermae secara umum yang meliputi
dicotile dan monocotile
a. Angiospermae (tumbuhan berbiji tertutup)
Angiospermae memiliki ciri antara lain :
• Memiliki bakal biji atau biji yang tertutup oleh
daun buah
• Mempunyai bunga sejati
• Umumnya tumbuhan berupa pohon, perdu, semak, liana
dan herba.
• Dalam reproduksi terjadi pembuahan ganda.
Sedangkan dilihat dari strukturnya Angiospermae
dibedakan menjadi dua yaitu :
a Monocotyledoneae (berkeping satu)
Monocotyledoneae dengan ciri khas antara lain :
1) Mempunyai biji berkeping satu
2) Berakar serabut
3) Batangnya dari pangkal sampai ujung hampir sama
besarnya.
4) Tidak bercabang.
5) Akar dan batang tidak berkambium.
Sebagai contoh misalnya : Oryza sativa (padi), Zea
mays (jagung), Musa paradisiaca (pisang), Cocos nucifera (kelapa).
b. Dicotyledoneae (berkeping dua).
Dicotyledoneae dengan ciri khas antara lain :
1) Mempunyai biji jumlah kepingnya dua
2) Berakar tunggang
3) Batang dari pangkal besar makin ke atas makin
kecil.
4) Batang bercabang
5) Akar dan batang berkambium.
Sebagai contoh misalnya : Casia siamea (johar),
Arachis hypogea (kacang tanah), Psidium guajava (jambu biji), Ficus elastica
(karet).
C. Kelas tumbuh dicotilil atau tumbuhan Biji belah
Tumbuhan-tumbuhan yang tergolong dalam kelas ini
meliputi terna, semak-semak, perdu maupun pohon-pohon yang seperti telah
disebutkan terdahulu dapat dikenal karena mempunyai ciri-ciri sebagai berikut :
Adapun ciri-cirinya antara lain :
1. Seperti namanya telah menyebutkan tumbuh-tumbuhan
ini mempunyai lembaga dengan dua daun lembaga (berbiji belah) dan akar serta
pucuk lembaga yang tidak mempunyai pelindung yang khusus.
2. Akar lembaga tumbuh terus menjadi akar pokok (akar
tunggal) yang bercabang-cabang dan membentuk sistem akar tunggang.
3. batang berbentuk kerucut panjang. Biasanya
bercabang-cabang dengan ruas-ruas dan buku-buku yang tidak jelas
4. Duduk daun biasanya tersebar atau berkarang,
kadang-kadang menyirip atau menjari
5. daun tunggal atau majemuk, seringkali disertai oleh
daun-daun penumpu, jarang mempunyai pelepah, helaian daun bertulang menyirip
atau menjari.
6. pada cabang-cabang ke samping sering kali terdapat
2 daun pertama yang letaknya tegak lurus pada bidang median di kanan kiri cabang
tersebut.
7. Bunga bersifat di-tetra atau pentamer.
D. Ciri-ciri Anatominya
Adapun ciri-ciri anatomi dari dicotile adalah sebagai
berikut :
1. Baik akar maupun batang mempunyai kambium, hingga
akar maupun batangnya memperlihatkan pertumbuhan menebal sekunder.
2. Pada akar sifat radikal berkas pengangkutanya hanya
nyata pada akar yang belum mengadakan pertumbuhan menebal.
3. Pada batang bekas pengangkutan tersusun dalam
lingkaran dengan xilem di sebelah dalam dan floem di sebelah luar, diantarannya
terdapat kambium, jadi bekas pengangkutannya bersifat kolateral terbuka,
kadang-kadang bikolateral.
Berdasarkan pendapat uraian ciri-ciri di atas maka
penulis dapat menyimpulkan bahwa tumbuhan dicotile dilihat dari struktur
anatominya memiliki perbedaan dengan tumbuhan lain seperti akar batannya
mempunyai kambium, sifatnya radikal serta batang bekas mengangkutan tersusun
dalam bentuk lingkaran diantaranya terdapat kambium.
Dicotiledonae dapat dibedakan dalam 3 anak kelas
:Monocmyceae (apatelae), Dialypetalae, dan Sympetalae. Yang perbedaanya
terletak dalam ada dan tidaknya daun-daun mahkota (petalae) dan bagaimana
susunan daun-daun mahkota tersebut. Sementara penulis telah menelusuri berbagai
referensi penulis menemukan adanya suatu perbedaan antara 2 kelas saja yaitu :
a. Choripetalae yang meliputi Apetalae dan
Dialypetalae
b. Sympetalae
Berdasarkan ketiga anak kelas tersebut yang mana yang
paling primitif tidak terhadap persesuaian pendapat. Ada yang mengganggap
Monochlamydeae yang paling primitif dengan alasan : belum terdapatnya hiasan
bunga dan cara penyerbukan yang anemogami, jadi mempunyai sifat-sifat yang
mendekati sifat-sifat Gymnospermae.
Sebaliknya ada yang menganggap Dialypetalae yang
paling primitif melihat jumlah daun-daun hiasan bunga yang besar dan susunanya
menurut spiral seperti daun-daun pada cabang biasa. Juga masih banyak terdapat
apokarpi pada bunganya.
Tumbuhan berbiji menunjukkan keanakaragaman struktur,
pertumbuhan, dan proses-proses perkembangbiakan yang sungguh mengagumkan.
Meskipun begitu, tumbuhan ini semuannya mempunyai
ciri-ciri umum tertentu seperti :
1. Struktur perkembangbiakan yang khas adalah biji,
yang dihasilkan oleh bunga ataupun runjung.
2. Sperma, atau sel kelamin jantan, menuju ke telur,
atau sel kelamin betina, melalui suatu bangun yang disebut tabung serbuk sari,
yang hanya terdapat pada tumbuh-tumbuhan berbiji.
3. Tumbuhan berbiji memiliki jaringan pembuluh yang
rumit.4. Pada hakikatnya semua tumbuhan berbiji memiliki pigmen hijau klorofil.
Sedangkan kalau kita melihat dari segi agama, tumbuhan
itu telah dinikmati sekian tahun manfaat dan fungsi yang kita peroleh. Dalam
agama juga menjelaskan bahwa setiap ada dimuka bumi pasti memiliki suatu
perbedaan dan suatu manfaat yang berbeda-beda. Al-qur’an adalah wahyu terakhir
yang diturunkan kepada umat manusia melalui nabi Muhammad Saw sebagai landasan
menuju cahaya Ilahi.
Al-qur’an turun sebagai mu’jizat bagi nabi Muhammad.
Kemu’jizatan al-Qur’an dapat dilihat dari berbagai aspek. Bahasa yang digunakan
al-Qur’an menjadi salah satu bukti konkret akan kebesarannya. Bahkan untuk
menunjukkan keautentikan al-Qur’an, Allah pun menantang semua makhluk untuk
membuat atau mengarang ayat-ayat yang menyerupai ayat-ayat al-Qur’an.
Al-qur’an sebagai kitab suci memuat berbagai persoalan
yang menjadi kebutuhan manusia yang salah satunya kebutuhan terhadap suatu
tumbuhan, hewan, binatang serta manfaat lainnya. Secara garis besar, kandungan
al-Qur’an terdiri dari ajaran tauhid, syariah, cerita - cerita masa lalu,
manfaat dari suatu makhluk alam lainnya.
Al-qur’an turun sebagai landasan bagi umat Islam dalam
menjalankan roda kehidupan seperti dalam memenuhi kebutuhan hidup dalam
memelihara tumbuhan, alam sekitar. Tentu menjadi keharusan bagi umat Islam
untuk membaca, mengkaji dan mempelajari nilai-nilai yang terkandung di dalam
al-Qur’an tersebut.
Seperti tumbuhan biji memiliki manfaat di muka bumi
yang bukan hanya satu tetapi lebihdari apa yang kita nikmati dan telah kita
peroleh suatu manfaat dari padanya.
Artinya:
”sesungguhnya apa yang tumbuh di bumi ini, ada padanya
obat dan racun, kecuali beras (padi) sesungguhnya ia adalah obat melulu tidak
mengandung racun (HR. Sayyidina Ali)
Sedangkan dalam al-Qur’an Allah menjelaskan pada surat
an- Nahl ayat 68-69 yang berbunyi
Artinya : Dan Tuhanmu telah mewahyukan kepada lebah,
buatlah sarang ai bukit-bukit di pohon-pohon kayu dan di tempat yang itu
buatlah oleh manusia, kemudian makanlah dari tiap-tiap (macam) buah-buahan dan
tempuhlah jalan Tuhamnu yang telah dimudahkan (bagimu). Dari perut lebah itu
keluarlah madu yang
berbeda-beda warnanya. Pada yang demikian itu terdapat
tandatanda kekuasaan Allah bagi yang mau berfikir (Q.S. An-Nahl, 28-29)
Berdasarakan terjemahan hadits di atas kami dapat
memahami bahwa tumbuhan yang salah satunya disebutkan adalah padi
memiliki manfaat yang sangat bagus, yang pada padi tersebut tidak terdapat hal
yang menyebabkan keracunan, sedangkan pada tumbuhan
lain juga ada tetapi Allah menjelaskannya pada hadits-hadits lain.
Berdasarkan hasil penelitian para pakar mengatakan
bahwa terdapat hampir 30 ordo angiospermae. Ordo-ordo ini dibagi lagi menjadi
sekitar 300 famili, yang tidak dapat diuraikan dengan ringkas.
mengenai jenis ini. Ordo-ordo monokotil meliputi
tumbuhan ekor kucing, rumput, alang-alang, bunga bakung, bunga tulis, bunga
narsis, bunga iris, amarillyd, palem, pisang, dan bunga anggrek.
Sedangkan kasus yang sering terjadi seperti kalau kita
melihat dari segi pemakaian manusia tentang angiospermae khususnya tumbuhan
berbiji yang dikenal dengan dicotile ini mempunyai arti lebih penting dalam
kehidupan kita daripada kelompok tumbuhan lain yang manapun. Secara umum
angiospermae berguna bagi manusia.
Kita memperoleh beberapa produk tumbuhan yang paling
berguna dari angiospermae. Angiospermae ini merupakan sumber makanan seperti
buah-buahan, biji-bijian, sayur-sayuran, dan buah berkulit keras.Angiospermae
menyediakan kayu keras seperti kayu oak, hibkoru, mapel, cerii dan kayu mahoni
bagi kita., kita memperoleh minuman yang bukan alkohol dari tanaman kopi, teh, dan
tanaman coklat, serta memperoleh serta dari kapas, rami dan dari tumbuhan
ganja.
Angiospermae juga memberikan aroma bumbu rempah -
rempah, yang tentunya akan menghasilkan produk getah seperti karet, chicle, dan
guttapercha, menghasikan minyak atsiri yang dipakai dalam parfum.
Makroskopis dengan ketinggian bervariasi, Bentuk
tubuhnya bervariasi, Cara hidup fotoautotrof, Habitatnya kebanyakan di darat
tapi ada juga yang mengapung di air (teratai), Mempunyai pembuluh floem dan
xilem, Reproduksi melalui penyerbukan (polinasi) dan pembuahan (fertilisasi).
Sedangkan pada Gymnospermae mencakup tiga divisio yang
telah punah dan empat divisio yang masih bertahan:Bennetophyta, Cordaitophyta,
Pteridospermophyta, Angiospermae, Ginkgophyta, Cycadophyta, Pinophyta, Gnetophyta,
Gnetum (melinjo dan kerabatnya) dan Welwitschia. Di sana kita dapat melihat
suatu
perbedaan yang mendasar antara keduannya
Kesimpulan
Berdasarkan uraian materi di atas dapat penulis
simpulkan bahwa :
1. Angiospermae, tumbuhan yang tergolong dalam anak
divisi ini berupa pohon-pepohonan, semak-semak maupun terna dengan batang yang
bercabang monopodial atau simpodial. Berkas pengangkutan kolateral
terbuka atau tertutup.
2. Dicotyledoneae (berkeping dua). Dicotyledoneae
dengan ciri khas antara lain : Mempunyai biji jumlah kepingnya dua, Berakar
tunggang, Batang dari pangkal besar makin ke atas makin kecil, Batang
bercabang, Akar dan batang berkambium.
3. Tumbuhan-tumbuhan yang tergolong dalam kelas ini
meliputi terna, semaksemak, perdu maupun pohon-pohon yang seperti telah
disebutkan terdahulu dapat dikenal karena mempunyai ciri-ciri sebagai berikut :
Seperti namanya telah menyebutkan tumbuh-tumbuhan ini mempunyai lembaga dengan
dua daun lembaga (berbiji belah) dan akar serta pucuk lembaga yang tidak
mempunyai pelindung yang khusus serta Akar lembaga tumbuh terus menjadi akar
pokok (akar tunggal) yang bercabang-cabang dan
membentuk sistem akar tunggang.
4. Ciri-ciri anatomi dari dicotile antara lain baik
akar maupun batang mempunyai kambium, hingga akar maupun batangnya
memperlihatkan pertumbuhan menebal sekunder, Pada akar sifat radikal berkas
pengangkutanya hanya nyata pada akar yang belum mengadakan pertumbuhan menebal
dan pada batang bekas pengangkutan tersusun dalam lingkaran dengan xilem di sebelah
dalam dan floem di sebelah luar, diantarannya terdapat kambium, jadi bekas
pengangkutannya bersifat kolateral terbuka, kadang-kadang bikolateral.
Siapa penemunya
BalasHapusSiapa penemunya
BalasHapusGolden Nugget Play20 Free ▷ Casino Review & Bonus Code カジノ シークレット カジノ シークレット 코인카지노 코인카지노 8241Spbo Live Score Prediction For Today & Tomorrow 2021
BalasHapus