Senin, 19 Maret 2012

Tumbuhan Monokotil dan Dikotil


TUMBUHAN MONOCOTYLEDONAE DAN DICOTYLEDONAE


Dalam pembelajaran biologi berkaitan dengan cara mencari tahu dan memahami tentang alam sekitar secara sistematis, sehingga ilmu biologi bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta konsep, penemuan pendidikan biologi diharapkan dapat menjadi wahana bagi siswa untuk mempelajari dirinya sendiri dan alam sekitar beserta isinya yang terdiri dari dua macam yaitu makhluk hidup (biotik) dan makhluk tidak hidup (abiotik) antara lain misanya tumbuhan seperti dikotil (Bambang, 1998) Hampir setiap jenis lansekap, kebanyakan tumbuhan yang kita lihat adalah tumbuh-tumbuhan berbiji, yang disebut demikian karena tumbuhan jenis ini berbiak silang dengan memakai biji.
Tumbuhan seperti di atas tidak hanya termasuk pembawa biji tetapi juga termasuk paku yang sebenarnya tidak berbiji. Taksonomi Tumbuhan Tinggi merupakan salah satu cabang biologi yang mempelajari tentang tumbuhan dan proses metabolisme yang terjadi di dalam tubuh-tumbuhan yang menyebabkan tumbuhan tersebut dapat hidup atau mati serta berkembang.
Dengan mempelajari taksonomi tumbuhan, kita dapat membedakan berbebagai jenis tumbuhan yang termasuk tumbuhan tingkat rendah dan tumbuhan tinggkat tinggi. Pada dasarnya gejala di tampakkan oleh tumbuhan dapat di terang berdasarkan prinsip-prinsip kimia dan fisika, beberapa proses metabolisme tubuh dapat dijelaskan secara rinci tentang prinsip-prinsip kimia dan fisika yang terlibat di mana penjelasan ini telah dapat diterima oleh para ahli fisiologi tumbuan dengan tampa keraguaan.
 Dalam kehidupan sehari-hari tumbahan berbiji lebih banyak dikenal dibandingkan dengan tumbuhan lainnya. Pengenalaln terhadap kelompok tumbuhan berbiji ini lebih mudah, karena nilai manfaat telah diberikan oleh tumbuhan ini kepada manusia. Selain karena penggunaannya, tumbuhan ini mudah dikenali karena memiliki bunga dan biji.
Tumbuhan biji memiliki bunga sejati sebagai organ perkembangbiakan, sehingga sering disebut pula anthophyta. Kelompok tumbuhana ini juga sering disebut spermatohyta karena memiliki biji. Istilah lain yang digunakan untuk menyebut tumbuhan ini adalah phanerogamae karena memiliki alat perkawinan yang jelas. Beberapa tumbuhan biji memiliki bunga dengan bentuk dan warna yang beranekaragam.
Tumbuhan biji memiliki keanekaragaman yang tinggi. Keanekargaman ini tampak dari antara lain ada tidak bunga biji. Berdasarkan keadaan bijinya, tumbuhan biji d kelompokkan menjadi tumbuhan biji terbuka ( Gymnospermae) dan tumbuhan biji tertutup (Angiospermae)



Tumbuhan Berbiji ( Dicotil )

A. Tinjauan Umum Tentang Angiospermae
Angiospermae, tumbuhan yang tergolong dalam anak divisi ini berupa pohon-pepohonan, semak-semak maupun terna dengan batang yang bercabang monopodial atau simpodial. Berkas pengangkutan kolateral terbuka atau tertutup. Ada pula yang bokolateral, dalam akar selalu radikal. Dalam xilem selalu terdapat trakea dan trakeida.
Batang dapat menunjukkan penebalan sekunder oleh karena aktivitas suatu jaringan yang melingkar. Kambium batang berserta daun amat bermacam-macam bentuk dan susunannya.
B. Klasifikasi Angiospermae secara umum yang meliputi dicotile dan monocotile
a. Angiospermae (tumbuhan berbiji tertutup)
Angiospermae memiliki ciri antara lain :
• Memiliki bakal biji atau biji yang tertutup oleh daun buah
• Mempunyai bunga sejati
• Umumnya tumbuhan berupa pohon, perdu, semak, liana dan herba.
• Dalam reproduksi terjadi pembuahan ganda.
Sedangkan dilihat dari strukturnya Angiospermae dibedakan menjadi dua yaitu :
a Monocotyledoneae (berkeping satu)
Monocotyledoneae dengan ciri khas antara lain :
1) Mempunyai biji berkeping satu
2) Berakar serabut
3) Batangnya dari pangkal sampai ujung hampir sama besarnya.
4) Tidak bercabang.
5) Akar dan batang tidak berkambium.

Sebagai contoh misalnya : Oryza sativa (padi), Zea mays (jagung), Musa paradisiaca (pisang), Cocos nucifera (kelapa).

b. Dicotyledoneae (berkeping dua).
Dicotyledoneae dengan ciri khas antara lain :
1) Mempunyai biji jumlah kepingnya dua
2) Berakar tunggang
3) Batang dari pangkal besar makin ke atas makin kecil.
4) Batang bercabang
5) Akar dan batang berkambium.
Sebagai contoh misalnya : Casia siamea (johar), Arachis hypogea (kacang tanah), Psidium guajava (jambu biji), Ficus elastica (karet).

C. Kelas tumbuh dicotilil atau tumbuhan Biji belah
Tumbuhan-tumbuhan yang tergolong dalam kelas ini meliputi terna, semak-semak, perdu maupun pohon-pohon yang seperti telah disebutkan terdahulu dapat dikenal karena mempunyai ciri-ciri sebagai berikut :
Adapun ciri-cirinya antara lain :
1. Seperti namanya telah menyebutkan tumbuh-tumbuhan ini mempunyai lembaga dengan dua daun lembaga (berbiji belah) dan akar serta pucuk lembaga yang tidak mempunyai pelindung yang khusus.
2. Akar lembaga tumbuh terus menjadi akar pokok (akar tunggal) yang bercabang-cabang dan membentuk sistem akar tunggang.
3. batang berbentuk kerucut panjang. Biasanya bercabang-cabang dengan ruas-ruas dan buku-buku yang tidak jelas
4. Duduk daun biasanya tersebar atau berkarang, kadang-kadang menyirip atau menjari
5. daun tunggal atau majemuk, seringkali disertai oleh daun-daun penumpu, jarang mempunyai pelepah, helaian daun bertulang menyirip atau menjari.
6. pada cabang-cabang ke samping sering kali terdapat 2 daun pertama yang letaknya tegak lurus pada bidang median di kanan kiri cabang tersebut.
7. Bunga bersifat di-tetra atau pentamer.


D. Ciri-ciri Anatominya
Adapun ciri-ciri anatomi dari dicotile adalah sebagai berikut :
1. Baik akar maupun batang mempunyai kambium, hingga akar maupun batangnya memperlihatkan pertumbuhan menebal sekunder.
2. Pada akar sifat radikal berkas pengangkutanya hanya nyata pada akar yang belum mengadakan pertumbuhan menebal.
3. Pada batang bekas pengangkutan tersusun dalam lingkaran dengan xilem di sebelah dalam dan floem di sebelah luar, diantarannya terdapat kambium, jadi bekas pengangkutannya bersifat kolateral terbuka, kadang-kadang bikolateral.
Berdasarkan pendapat uraian ciri-ciri di atas maka penulis dapat menyimpulkan bahwa tumbuhan dicotile dilihat dari struktur anatominya memiliki perbedaan dengan tumbuhan lain seperti akar batannya mempunyai kambium, sifatnya radikal serta batang bekas mengangkutan tersusun dalam bentuk lingkaran diantaranya terdapat kambium.
Dicotiledonae dapat dibedakan dalam 3 anak kelas :Monocmyceae (apatelae), Dialypetalae, dan Sympetalae. Yang perbedaanya terletak dalam ada dan tidaknya daun-daun mahkota (petalae) dan bagaimana susunan daun-daun mahkota tersebut. Sementara penulis telah menelusuri berbagai referensi penulis menemukan adanya suatu perbedaan antara 2 kelas saja yaitu :
a. Choripetalae yang meliputi Apetalae dan Dialypetalae
b. Sympetalae
Berdasarkan ketiga anak kelas tersebut yang mana yang paling primitif tidak terhadap persesuaian pendapat. Ada yang mengganggap Monochlamydeae yang paling primitif dengan alasan : belum terdapatnya hiasan bunga dan cara penyerbukan yang anemogami, jadi mempunyai sifat-sifat yang mendekati sifat-sifat Gymnospermae.
Sebaliknya ada yang menganggap Dialypetalae yang paling primitif melihat jumlah daun-daun hiasan bunga yang besar dan susunanya menurut spiral seperti daun-daun pada cabang biasa. Juga masih banyak terdapat apokarpi pada bunganya.
Tumbuhan berbiji menunjukkan keanakaragaman struktur, pertumbuhan, dan proses-proses perkembangbiakan yang sungguh mengagumkan. Meskipun begitu, tumbuhan ini semuannya mempunyai
ciri-ciri umum tertentu seperti :
1. Struktur perkembangbiakan yang khas adalah biji, yang dihasilkan oleh bunga ataupun runjung.
2. Sperma, atau sel kelamin jantan, menuju ke telur, atau sel kelamin betina, melalui suatu bangun yang disebut tabung serbuk sari, yang hanya terdapat pada tumbuh-tumbuhan berbiji.
3. Tumbuhan berbiji memiliki jaringan pembuluh yang rumit.4. Pada hakikatnya semua tumbuhan berbiji memiliki pigmen hijau klorofil.
Sedangkan kalau kita melihat dari segi agama, tumbuhan itu telah dinikmati sekian tahun manfaat dan fungsi yang kita peroleh. Dalam agama juga menjelaskan bahwa setiap ada dimuka bumi pasti memiliki suatu perbedaan dan suatu manfaat yang berbeda-beda. Al-qur’an adalah wahyu terakhir yang diturunkan kepada umat manusia melalui nabi Muhammad Saw sebagai landasan menuju cahaya Ilahi.
Al-qur’an turun sebagai mu’jizat bagi nabi Muhammad. Kemu’jizatan al-Qur’an dapat dilihat dari berbagai aspek. Bahasa yang digunakan al-Qur’an menjadi salah satu bukti konkret akan kebesarannya. Bahkan untuk menunjukkan keautentikan al-Qur’an, Allah pun menantang semua makhluk untuk membuat atau mengarang ayat-ayat yang menyerupai ayat-ayat al-Qur’an.
Al-qur’an sebagai kitab suci memuat berbagai persoalan yang menjadi kebutuhan manusia yang salah satunya kebutuhan terhadap suatu tumbuhan, hewan, binatang serta manfaat lainnya. Secara garis besar, kandungan al-Qur’an terdiri dari ajaran tauhid, syariah, cerita - cerita masa lalu, manfaat dari suatu makhluk alam lainnya.
Al-qur’an turun sebagai landasan bagi umat Islam dalam menjalankan roda kehidupan seperti dalam memenuhi kebutuhan hidup dalam memelihara tumbuhan, alam sekitar. Tentu menjadi keharusan bagi umat Islam untuk membaca, mengkaji dan mempelajari nilai-nilai yang terkandung di dalam al-Qur’an tersebut.
Seperti tumbuhan biji memiliki manfaat di muka bumi yang bukan hanya satu tetapi lebihdari apa yang kita nikmati dan telah kita peroleh suatu manfaat dari padanya.
Artinya:
”sesungguhnya apa yang tumbuh di bumi ini, ada padanya obat dan racun, kecuali beras (padi) sesungguhnya ia adalah obat melulu tidak mengandung racun (HR. Sayyidina Ali)
Sedangkan dalam al-Qur’an Allah menjelaskan pada surat an- Nahl ayat 68-69 yang berbunyi
Artinya : Dan Tuhanmu telah mewahyukan kepada lebah, buatlah sarang ai bukit-bukit di pohon-pohon kayu dan di tempat yang itu buatlah oleh manusia, kemudian makanlah dari tiap-tiap (macam) buah-buahan dan tempuhlah jalan Tuhamnu yang telah dimudahkan (bagimu). Dari perut lebah itu keluarlah madu yang
berbeda-beda warnanya. Pada yang demikian itu terdapat tandatanda kekuasaan Allah bagi yang mau berfikir (Q.S. An-Nahl, 28-29)
Berdasarakan terjemahan hadits di atas kami dapat memahami  bahwa tumbuhan yang salah satunya disebutkan adalah padi memiliki manfaat yang sangat bagus, yang pada padi tersebut tidak terdapat hal
yang menyebabkan keracunan, sedangkan pada tumbuhan lain juga ada tetapi Allah menjelaskannya pada hadits-hadits lain.

Berdasarkan hasil penelitian para pakar mengatakan bahwa terdapat hampir 30 ordo angiospermae. Ordo-ordo ini dibagi lagi menjadi sekitar 300 famili, yang tidak dapat diuraikan dengan ringkas.

mengenai jenis ini. Ordo-ordo monokotil meliputi tumbuhan ekor kucing, rumput, alang-alang, bunga bakung, bunga tulis, bunga narsis, bunga iris, amarillyd, palem, pisang, dan bunga anggrek.

Sedangkan kasus yang sering terjadi seperti kalau kita melihat dari segi pemakaian manusia tentang angiospermae khususnya tumbuhan berbiji yang dikenal dengan dicotile ini mempunyai arti lebih penting dalam kehidupan kita daripada kelompok tumbuhan lain yang manapun. Secara umum angiospermae berguna bagi manusia.

Kita memperoleh beberapa produk tumbuhan yang paling berguna dari angiospermae. Angiospermae ini merupakan sumber makanan seperti buah-buahan, biji-bijian, sayur-sayuran, dan buah berkulit keras.Angiospermae menyediakan kayu keras seperti kayu oak, hibkoru, mapel, cerii dan kayu mahoni bagi kita., kita memperoleh minuman yang bukan alkohol dari tanaman kopi, teh, dan tanaman coklat, serta memperoleh serta dari kapas, rami dan dari tumbuhan ganja.

Angiospermae juga memberikan aroma bumbu rempah - rempah, yang tentunya akan menghasilkan produk getah seperti karet, chicle, dan guttapercha, menghasikan minyak atsiri yang dipakai dalam parfum.

Makroskopis dengan ketinggian bervariasi, Bentuk tubuhnya bervariasi, Cara hidup fotoautotrof, Habitatnya kebanyakan di darat tapi ada juga yang mengapung di air (teratai), Mempunyai pembuluh floem dan xilem, Reproduksi melalui penyerbukan (polinasi) dan pembuahan (fertilisasi).
Sedangkan pada Gymnospermae mencakup tiga divisio yang telah punah dan empat divisio yang masih bertahan:Bennetophyta, Cordaitophyta, Pteridospermophyta, Angiospermae, Ginkgophyta, Cycadophyta, Pinophyta, Gnetophyta, Gnetum (melinjo dan kerabatnya) dan Welwitschia. Di sana kita dapat melihat suatu

perbedaan yang mendasar antara keduannya

Kesimpulan
Berdasarkan uraian materi di atas dapat penulis simpulkan bahwa :
1. Angiospermae, tumbuhan yang tergolong dalam anak divisi ini berupa pohon-pepohonan, semak-semak maupun terna dengan batang yang bercabang monopodial atau simpodial. Berkas pengangkutan kolateral
terbuka atau tertutup. 
2. Dicotyledoneae (berkeping dua). Dicotyledoneae dengan ciri khas antara lain : Mempunyai biji jumlah kepingnya dua, Berakar tunggang, Batang dari pangkal besar makin ke atas makin kecil, Batang bercabang, Akar dan batang berkambium.
3. Tumbuhan-tumbuhan yang tergolong dalam kelas ini meliputi terna, semaksemak, perdu maupun pohon-pohon yang seperti telah disebutkan terdahulu dapat dikenal karena mempunyai ciri-ciri sebagai berikut : Seperti namanya telah menyebutkan tumbuh-tumbuhan ini mempunyai lembaga dengan dua daun lembaga (berbiji belah) dan akar serta pucuk lembaga yang tidak mempunyai pelindung yang khusus serta Akar lembaga tumbuh terus menjadi akar pokok (akar tunggal) yang bercabang-cabang dan
membentuk sistem akar tunggang.
4. Ciri-ciri anatomi dari dicotile antara lain baik akar maupun batang mempunyai kambium, hingga akar maupun batangnya memperlihatkan pertumbuhan menebal sekunder, Pada akar sifat radikal berkas pengangkutanya hanya nyata pada akar yang belum mengadakan pertumbuhan menebal dan pada batang bekas pengangkutan tersusun dalam lingkaran dengan xilem di sebelah dalam dan floem di sebelah luar, diantarannya terdapat kambium, jadi bekas pengangkutannya bersifat kolateral terbuka, kadang-kadang bikolateral.